RISET KOMPUTER


1.      PEMROSESAN TEKS
Riset mengenai pemrosesan teks sebenarnya telah lama dilakukan, untuk peringkasan teks misalnya, telah mulai diteliti sejak tahun 1958 oleh peneliti dari IBM. Meredup di tahun 70-80 dan kembali bergairah di akhir tahun 90-an sampai sekarang. Mengapa pemrosesan teks kembali bangkit menjadi “primadona”?
Jawabannya adalah internet. Jumlah dokumen teks yang ada di internet tumbuh dengan sangat pesat. Menurut riset dari Barkeley, ukuran internet di tahun 2012 mencapai 955,897 Terabytes dengan sekitar 47.7%-nya adalah teks. Dokumen teks ini dapat berupa static page, dynamic page, file dokumen, email, forum online dan blog.
Dibutuhkan teknik tertentu untuk mengolah dokumen teks. Inilah fungsi dari pengolahan teks (text processing).
Pengolahan teks mencakup:
  • Information retrieval: pencarian dokumen
  • Klasifikasi dokumen: membagi dokumen ke dalam kelas-kelas yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya secara otomatis dapat menentukan apakah dokumen ini masuk ke dalam kategori politik, ekonomi, militer dan lain sebagainya.
  • Document Clustering: mirip dengan klasifikasi dokumen, hanya saja kelas dokumen tidak ditentukan sebelumnya. Misalnya berita tentang lalulintas dapat menjadi satu kelas dengan berita tentang kriminal karena didalamnya banyak memuat tentang orang yang tewas, cedera, rumah sakit dsb.
  • Peringkasan teks. Menghasilkan ringkasan suatu dokumen secara otomatis.
  • Ekstraksi informasi. Mengekstrak informasi yang dianggap penting dari suatu dokumen. Misalnya pada dokumen lowongan, walaupun memiliki format beragam dapat diekstrak secara otomatis job title, tingkat pendidikan, penguasaan bahasa dsb.
2.      SISTEM INFORMASI (SI)
Atau lanskap aplikasi - adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan.
Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem informasi dan organisasi informatika.
SI dapat dikategorikan dalam empat bagian:
  1. Sistem Informasi Manajemen
  2. Sistem Pendukung Keputusan
  3. Sistem Informasi Eksekutif
  4. Sistem Pemrosesan Transaksi


Tipe Sistem Informasi
Sistem Temu Kembali Informasi (Information Retrieval System - IRS) merupakan salah satu tipe sistem informasi. Selain Sistem Temu Kembali Informasi, kita kenal beberapa sistem informasi yang lain seperti Sistem Manajemen Basis Data (Data Base Management System – DBMS), Sistem Informasi Manajemen (Management Information System – MIS), Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System - DSS) dan Sistem Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent System - AI).

A. Sistem Temu Kembali Informasi
Sistem Temu Kembali Informasi merupakan sistem yang berfungsi untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemakai. Salah satu hal yang perlu diingat adalah bahwa informasi yang diproses terkandung dalam sebuah dokumen yang bersifat tekstual. Dalam konteks ini, temu kembali informasi berkaitan dengan representasi, penyimpanan, dan akses terhadap dokumen representasi dokumen. Dokumen yang ditemukan tidak dapat dipastikan apakah relevan dengan kebutuhan informasi pengguna yang dinyatakan dalam query. Pengguna Sistem Temu Kembali informasi sangat bervariasi dengan kebutuhan informasi yang berbeda-beda.

B. Sistem Manajemen Basis Data
Sistem Manajemen Basis Data merupakan sistem yang didisain untuk memanipulasi dan mengurus basis data. Data yang tersimpan dalam basis data dinyatakan dalam bentuk unsur-unsur data yang spesifik dan tersimpan dalam tabel-tabel. Setiap satuan data, atau disebut record (cantuman) terdiri dari ruas-ruas (fields) yang berisi nilai yang menunjukkan karakteristik yang spesifik atau atribut yang mengidentifikasikan satuan data yang dimaksud. Proses yang berkaitan dengan manajemen basis data meliputi penyimpanan, temu kembali, updating atau deletion, proteksi dari kerusakan, dan kadang-kadang mencakup transimi data. Output dapat mengandung record individual, sebagian record, tabel, atau bentuk susunan data yang lain dari basis data. Informasi yang ditemukan berisi cantuman-cantuman yang pasti sesuai dengan permintaan.

C. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan manajemen untuk mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi. Oleh karena itu, jenis data dan fungsi-fungsi operasi disesuaikan dengan kebutuhan manajemen.

D. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan menggambarkan operasi-operasi spesifik dalam satuan-satuan informasi yang homogen.

E. Sistem Kecerdasan Buatan

Tabel 1 memberikan perbandingan antara  Sistem Temu Kembali Informasi, Sistem Manajemen Basis Data dan Artificial Intelligent seperti yang dikemukakan oleh Frakes dan Baeza-Yates (1992).

Tabel 1.
Perbandingan antara Sistem Temu Kembali Informasi (IRS),
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) dan Sistem Kecerdasan Buatan (AI)


Objek Data
Fungsi
Ukuran Basis Data
IRS
Dokumen
Temu-kembali (probabilistik)
Kecil – besar
DBMS
Tabel
Temu-kembali (deterministik)
Kecil – besar
AI
Pernyataan logika
Inferensia
Kecil

Perbedaan pertama terletak pada data objek masing-masing sistem informasi. Dokumen, pada umumnya tekstual, sebagai objek data pada Sistem Temu Kembali Informasi biasanya tidak terstruktur seperti tabel yang menjadi objek data pada Sistem Manajemen Basis Data, sedangkan pernyataan logika yang menjadi objek data pada Sistem Kecerdasan Buatan merupakan struktur yang dibangun berdasarkan jaringan semantik.

Perbedaan lain terletak pada fungsi operasinya. Temu kembali pada Sistem Temu Kembali Informasi bersifat probabilistik, sedang temu kembali pada Sistem Manajemen Basis Data bersifat deterministik. Dalam pencarian informasi menggunakan Sistem Temu Kembali Informasi dengan pertanyaan (query) tertentu dapat ditemukan sejumlah dokumen. Akan tetapi tidak dapat dipastikan bahwa dokumen yang ditemukan relevan dengan informasi yang diinginkan oleh pengguna. Ada kemungkinan dokumen yang ditemukan tidak relevan dan/atau dokumen yang relevan justru tidak ditemukan. Sementara itu dalam pencarian informasi menggunakan Sistem Manajemen Basis Data, bila pertanyaan (query) sesuai dengan nilai atribut yang ada dalam basis data maka akan ditemukan record yang relevan, dan bila pertanyaan (query) tidak sesuai dengan nilai atribut yang ada dalam basis data maka tidak akan ditemukan record informasi apapun.

Ukuran basis data pada Sistem temu Kembali Informasi dan Sistem manajemen basis data dapat bervariasi dari basis data yang relatif kecil sampai dengan basis data yang sangat besar. Basis data dapat berisi jutaan cantuman dan memori penyimpanan dapat berukuran sampai dengan beberapa gigabyte. Oleh karena itu pemilihan struktur data dan algoritma merupakan permasalahan yang kritis dalam disain sistem yang memungkinkan temu kembali dengan basis data berukuran besar secara efektif dan efisien. 

3.      TEMU KEMBALI INFORMASI

Sistem Temu Kembali Informasi didisain untuk menemukan dokumen atau informasi yang diperlukan oleh masyarakat pengguna. Sistem Temu Kembali Informasi bertujuan untuk menjembatani kebutuhan informasi pengguna dengan sumber informasi yang tersedia dalam situasi seperti dikemukakan oleh Belkin (1980) sebagai berikut:
1.      Penulis mempresentasikan sekumpulan ide dalam sebuah dokumen menggunakan sekumpulan konsep.
2.      Terdapat beberapa pengguna yang memerlukan ide yang dikemukakan oleh penulis tersebut, tapi mereka tidak dapat mengidentifikasikan dan menemukannya dengan baik.
3.      Sistem temu kembali informasi bertujuan untuk mempertemukan ide yang dikemukakan oleh penulis dalam dokumen dengan kebutuhan informasi pengguna yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan (query).

Berkaitan dengan sumber informasi di satu sisi dan kebutuhan informasi pengguna di sisi yang lain, Sistem Temu Kembali Informasi berperan untuk:
1.      Menganalisis isi sumber informasi dan pertanyaan pengguna.
2.      Mempertemukan pertanyaan pengguna dengan sumber informasi untuk mendapatkan dokumen yang relevan.
Adapun fungsi utama Sistem Temu Kembali Informasi seperti dikemukakan oleh Lancaster (1979) dan Kent (1971) adalah sebagai berikut:
1.      Mengidentifikasi sumber informasi yang relevan dengan minat masyarakat pengguna yang ditargetkan.
2.      Menganalisis isi sumber informasi  (dokumen)
3.      Merepresentasikan isi sumber informasi dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan dengan pertanyaan (query) pengguna.
4.      Merepresentasikan pertanyaan (query) pengguna dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan sumber informasi yang terdapat dalam basis data.
5.      Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan dalam basis data.
6.      Menemu-kembalikan informasi yang relevan.
7.      Menyempurnakan unjuk kerja sistem berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh pengguna.

4. GRAFIKA KOMPUTER
Grafika komputer dapat digunakan di berbagai bidang kehidupan, mulai dari bidang seni, sains, bisnis, pendidikan dan juga hiburan. Berikut adalah bidang aplikasi spesifik dari grafika komputer:
  • Antarmuka pengguna (Graphical User Interface - GUI)
  • Peta (Cartography)
  • Kesehatan
  • Perancangan objek (Computer Aided Design - CAD)
  • Sistem multimedia
  • Presentasi grafik
  • Presentasi saintifik
  • Pemrosesan citra
  • Simulasi
Bagian dari grafika komputer meliputi:
  • Geometri: mempelajari cara menggambarkan permukaan bidang
  • Animasi: mempelajari cara menggambarkan dan memanipulasi gerakan
  • Rendering: mempelajari algoritma untuk menampilkan efek cahaya
  • Citra (Imaging): mempelajari cara pengambilan dan penyuntingan gambar.

5. PENGOLAHAN CITRA

Citra adalah gambar dua dimensi yang dihasilkan dari gambar analog dua dimensi yang kontinu menjadi gambar diskrit melalui proses sampling.
Gambar analog dibagi menjadi N baris dan M kolom sehingga menjadi gambar diskrit. Persilangan antara baris dan kolom tertentu disebut dengan piksel. Contohnya adalah gambar/titik diskrit pada baris n dan kolom m disebut dengan piksel [n,m].
Operasi yang dilakukan untuk mentransformasikan suatu citra menjadi citra lain dapat dikategorikan berdasarkan tujuan transformasi maupun cakupan operasi yang dilakukan terhadap citra.
Berdasarkan tujuan transformasi operasi pengolahan citra dikategorikan sebagai berikut :

  • Peningkatan Kualitas Citra (Image Enhancement)
Operasi peningkatan kualitas citra bertujuan untuk meningkatkan fitur tertentu pada citra.
  • Pemulihan Citra (Image Restoration)
Operasi pemulihan citra bertujuan untuk mengembalikan kondisi citra  yang diketahui sebelumnya akibat adanya pengganggu yang menyebabkan penurunan kualitas citra.
Berdasarkan cakupan operasi yang dilakukan terhadap citra, Operasi pengolahan citra dikategorikan sebagai berikut :
  • Operasi titik, yaitu operasi yang dilakukan terhadap setiap piksel pada citra yang keluarannya hanya ditentukan oleh nilai piksel itu sendiri.
  • Operasi area, yaitu operasi yang dilakukan terhadap setiap piksel pada citra yang keluarannya dipengaruhi oleh piksel tersebut dan piksel lainnya dalam suatu daerah tertentu. Salah satu contoh dari operasi berbasis area adalah operasi ketetanggaan yang nilai keluaran dari operasi tersebut ditentukan oleh nilai piksel-piksel yang memiliki hubungan ketetanggaan dengan piksel yang sedang diolah.
  • Operasi global, yaitu operasi yang dilakukan tehadap setiap piksel pada citra yang keluarannya ditentukan oleh keseluruhan piksel yang membentuk citra.
6. REKAYASA PERANGKAT LUNAK
RPL, atau dalam bahasa Inggris: Software Engineering atau SE adalah pengubahan perangkat lunak itu sendiri guna mengembangkan, memelihara, dan membangun kembali dengan menggunakan prinsip reakayasa untuk menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja lebih efisien dan efektif untuk pengguna.
Kriteria yang dapat digunakan sebagai acuan dalam merekayasa perangkat lunak:
1. dapat terus dirawat dan dipelihara(maintainability).
2. dapat mengikuti perkembangan teknologi(dependability).
3. dapat mengikuti keinginan pengguna(robust).
4. efektif dan efisien dalam menggunakan energi dan penggunaannya.
5. dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan(usability).

Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | kury
Copyright © 2011. KURY WORLD - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by kury
Proudly powered by Blogger

Selamat Datang

Selamat datang di Saling Sharing, saya harap anda senang berada diblog sederhana ini. dan berharap Anda sering datang kembali. Silahkan anda mencari hal-hal yang baru di blog saya iniSelengkapnya tentang Saya

Sepintas Tentang Saling Sharing

Nama saya ................ saya seorang yang ingin belajar blogger. Saya memulai blogger sejak usia 3 th dan baru aja koq memulai aktifitas blogging. :D

Social Stuff

Info